Sayatidak intensif melakukan ikhtiar relaktasi. Saya menyusui Akas on demand aja, ga dipersering. Saya juga melakukan aktivitas emak rumah tangga sehari-hari sendiri. Saya baca ada lho yang relaktasi itu sampai nginap di RS kayak dirawat inap, biar di RS fokusnya memang cuma untuk menyusui dan ngurus bayi.
Tinggal beda kota dengan Ibu sejak duduk di bangku SMP ibarat sudah menjadi makanan sehari-hari bagiku, sampai saat aku sudah bekerja sekarang. Rasa rindu pada Ibu yang menggebu memang tak terelakkan, jika hal-hal yang tak menyenangkan datang. Dan pada saat itu, pelukan ibu cenderung lebih melegakan sekaligus menenangkan. Salah satu hal yang juga sangat kita dambakan. Tapi hidup itu pilihan, kan ya? Ada dua sisi yang tak mampu dihindari saat kita sudah menentukan pilihan. Tak jarang banyak hal yang tak kita sukai dan kerap pula tak sedikit hal yang pantas disyukuri. Nah, inilah beberapa momen yang patut kita syukuri sebagai anak saat situasi tak memungkinkan untuk bisa terus-menerus melakukan aktivitas bersama Ibu, sosok luar biasa yang tak henti berdoa untuk kebaikan dalam hidup kita. 1. Ketika memasak bersama Ibu saat pulang ke kampung halamanRitual pagi hari yang mau tak mau kita lakoni, membantu Ibu di dapur. Jika di tanah rantau, kita cenderung memilih cara yang praktis apalagi soal mengisi perut. Kita tak mau repot dengan pergi ke pasar, memasak lalu menikmati hasil olahan sendiri. Ah, bagi sebagian perempuan, proses itu cenderung kurang efisien dari segi waktu. Ya, efek positifnya memang kita bisa belajar sisi efektif juga ditunjang dengan maraknya penggunaan aplikasi pesan antar makanan online yang iklannya hampir tiap hari kita jumpai di jalan dan tayang sebagai iklan di televisi. You all know guys, pada saatnya nanti, setiap perempuan akan menjadi Ibu. Memasak adalah salah satu skill yang harus dan mau tak mau kita lakukan. Jika di kampung halaman, sepatutnya kita membantu meringankan salah satu pekerjaan rutin Ibu, acap kali, kita kurang percaya diri tentang kemampuan kita dalam masak-memasak. Ah, bukankah tahap belajar itu dimulai ketika fase terpaksa’? Nah, dengan membantu Ibu memasak, kita secara langsung belajar memasak. Mulai dari mengupas bahan-bahan yang akan dimasak, mencuci sayuran dan mengolahnya jadi makanan yang siap Ketika berbelanja bersama IbuBagi anak rantau yang disibukkan dengan urusan pekerjaan atau perkuliahan, waktu hangout bersama Ibu menjadi momen mahal nan jarang. Hal itu akan menjadi kenangan yang senantiasa dirindukan. Jika di tanah orang kita cenderung mandiri, apa-apa dilakukan sendiri. Pun begitu juga dengan ibu yang tinggal di kampung halaman. Tak ada anak yang memboncengkan dengan motor dan tak ada yang menemani ke sana ke mari termasuk berbelanja kebutuhan Ketika aku berbagi cerita ke IbuRasa rindu pada Ibu tak melulu reda lewat pelukan. Tak jarang, ia menjelma menjadi sikap sabar seorang Ibu tatkala menghadapi celoteh dan ceriwis anaknya dalam bercerita. Ya, bercerita tentang apapun; pengalaman, pekerjaan, harapan, keluh-kesah, hobi, mimpi, seseorang yang sedang disukai atau yang lainnya. Bersama Ibu, tempat paling nyaman dan terpercaya dalam menampung cerita. Beliau akan dengan senang hati mendengarkan, memberi masukan, dan sesekali menegur jika ada hal-hal yang menurutnya kurang pantas Ketika makan di luar bersama IbuSebagai anak rantau, semestinya aku bersyukur jika Ibu kerap menjenguk di kota tempatku menghidupkan mimpi dan memperjuangkan apa-apa yang pantas untuk diusahakan semaksimal mungkin. Ibu dengan sikap legawanya memahami jika saat-saat tertentu aku tak selalu bisa pulang. Beliau cenderung mengalah untuk menyambangiku di sini, kota di mana aku menemukan passion yang ingin bersama, meski di warung pinggir jalan nan sederhana dengan rentang waktu seminggu sekali bahkan dua minggu sekali memang membahagiakan. Memang momen itu penting, tetapi tentang siapa yang menemani itu juga tak kalah penting. Hmm, tentunya Ibu yang kita harapkan untuk selalu ada di setiap hari saat kita bangun tidur dan menjadi sosok penting yang kita pinta doa sekaligus ridho tanpa Ketika menemani Ibu menghadiri undangan pernikahanMenjadi anak yang belum menggenap alias menikah dengan waktu yang juga tersedia dan jadwal kerja yang hanya lima hari saja. Hal itu membuat Ibu tak jarang memintaku untuk menemaninya datang ke momen sakral anak temannya masa sekolah dulu. Tak tega membiarkan beliau hadir sendiri, tanpa ada yang menemani dan mengantar, membuatku melapangkan hati untuk menyanggupi. Rasa keengganan kusembunyikan perlahan demi Ibu yang sangat berjasa dalam kehidupan. “ “Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.” ”
Aktris cantik Carissa Puteri ternyata sempat mengalami kendala saat harus memberikan air susu ibu (ASI) pada buah hati pertamanya, Quenzino Acana Naif. "Saat menyusui saya benar-benar pengorbanan banget. Anak sempat bingung, puting jadi harus relaktasi ulang. Sekarang saya bangga sudah berhasil lewati itu dan memberi ASI eksklusif selama enam bulan," kata Carissa usai acara Menyusui adalah hal yang didambakan oleh hampir semua ibu. Namun, pada kenyataannya tidak semua ibu bisa menyusui anaknya. Ada yang hanya bisa menyusui sebentar, ada juga yang memulai relaktasi setelah sempat berhenti menyusui.“Aku mau anakku untuk menyusui langsung atau direct breastfeeding,” ucap salah satu anggota Orami Newborn, Diana Sari 27 ketika ditanya alasan melakukan itu, keinginan relaktasi juga diperkuat karena anaknya terlahir premature otomatis terpisah dalam perawatan dan rumah sakit mengajarinya untuk pemberian ASI adalah dot. Sehingga, ia pun bertekad untuk memperbaiki bonding dengan Si Kecil yang sempat hilang selama dua bulan awal apa itu relaktasi? Dilansir dari centers for disease control and prevention, relaktasi adalah proses di mana orang tua membangun kembali laktasi setelah berhenti untuk beberapa waktu minggu atau bulan. Relaktasi juga dapat diterapkan pada orang tua yang sebelumnya menyusui atau menyusui anak kandung dan sekarang ingin membuat susu untuk anak angkat, anak pasangan, atau anak yang dilahirkan oleh ibu Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, Relaktasi dapat dilakukan dengan diawali niat yang kuat untuk kembali menyusui. Ajak pasangan dan anggota keluarga serta orang-orang terdekat untuk mendukung ibu melakukan relaktasi. Semakin muda usia bayi, semakin mudah relaktasi dilakukan dan Melakukan RelaktasiSaat Moms memulai kembali perjalanan dengan relaktasi, penting memahami bahwa semua orang berbeda dan menanggapi upaya relaktasi pun dengan tingkat kesuksesan yang berbeda. Bahkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan relaktasi yaitu1. Persiapkan MentalFoto Relaktasi Foto Orami Photo StockSebaiknya, Moms mendiskusikan terlebih dulu alasan-alasan yang memutuskan relaktasi, beritahu Dads dan ajaklah keluarga untuk membantu Moms mempersiapkan mentalBersiap-siaplah untuk menghadapi stres yang mungkin akan Moms alami selama minggu-minggu pertama dimulainya masa relaktasi. Ada kemungkinan bayi menolak menyusu langsung dari payudara Moms, atau bayi akan lebih banyak menangis karena merasa frustasi dengan sedikitnya ASI yang mulai dukungan mental dari orang-orang terdekat di sekitar Moms, selain suami dan keluarga. Misalnya, dokter, konsultan laktasi ataupun teman Moms yang pernah berhasil melakukan kegiatan mindset Moms. Sama halnya dengan ketika pertama kali mulai menyusui setelah melahirkan bayi Moms, confidence kepercayaan diri dan commitment komitmen adalah kunci utama keberhasilan program bahwa Moms akan mampu untuk memberikan yang terbaik untuk bayi Moms, dan walaupun awalnya terasa sangat sulit, namun Moms yakin bahwa perjuangan Moms akan membuahkan hasil yang manis, yaitu Air Susu Lakukan Persiapan AwalFoto Relaktasi Foto ShutterstockFoto Orami Photo StockJika Moms dan Dads telah dengan mantap memutuskan untuk melakukan relaktasi, berikut adalah persiapan awal yang dapat Moms lakukanPastikan Moms cukup makan dan minumMulai meningkatkan konsumsi protein dan cairan ke dalam menu makan Moms sehari-hari untuk membantu mempercepat tubuh dalam memproduksi obat kepada dokter Minta obat yang dapat membantu tubuh dalam memproduksi ASI, atau mulai mengonsumsi jamu ataupun jenis makanan lainnya yang dipercaya dapat meningkatkan produksi beristirahatMulailah mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang sekiranya bisa Moms delegasikan, karena Moms akan menghabiskan hampir seluruh waktu Moms bersama bayi Moms selama minggu-minggu pertama program jadwal kegiatan Moms diluar rumah, dalam minggu-minggu pertama masa relaktasi sedapat mungkin Moms menghabiskan waktu 24 jam dalam sehari bersama bayi skin to skin contact dengan bayi MomsTidurlah bersamanya baik pada malam maupun siang hari, dekaplah dan gendonglah buah hati Moms sesering mungkin. Katakan kepadanya bahwa Moms sangat mencintainya, dan Moms ingin memberikan yang terbaik untuk bayi Moms, yaitu Juga Cara Mensterilkan Dot Bayi dan Botol Susu yang BenarSebisanya mungkin seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan bayi Moms dikerjakan oleh Moms sendiri. Memandikan, menggantikan popok, menidurkan dan mengajaknya memposisikan bayi pada payudara Moms. Cobalah dengan berbagai cara untuk menemukan kembali posisi yang paling nyaman ketika Moms mulai Atur Waktu untuk RelaktasiFoto Relaktasi Orami Photo StockBerapa lama relaktasi bisa berhasil dilakukan? Tiap tubuh bereaksi berbeda terhadap upaya relaktasi. Namun, Moms dapat melihat beberapa hasil awal dalam waktu sekitar 2 minggu setelah mencoba. Beberapa ahli percaya bahwa jumlah waktu yang dibutuhkan untuk berhubungan sama dengan berapa lama sejak Moms disapih dari bukunya, Breastfeeding Answers Made Simple, Nancy Mohrbacher, IBCLC, menyimpulkan bahwa berdasarkan penelitian yang ada, relaktasi penuh rata-rata membutuhkan waktu sekitar 1 bulan bagi kebanyakan Melakukan RelaktasiFoto Relaktasi Foto Orami Photo StockBerikut ini beberapa tips melakukan relaktasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia1. Bila Bayi Mau MenyusuSusuilah bayi sesering mungkin setiap 1 jam, paling tidak 8-12 kali dalam 24 jam. Gunakan kedua payudara, minimal 10-15 menit setiap payudara pada satu kesempatan menyusui. Pastikan posisi dan pelekatan bayi pada payudara adalah asupan bayi cukup atau tidak dengan memantau buang air kecil bayi minimal 6 kali atau lebih dari sehari. Jangan menggunakan botol susu ataupun dot bayi. Metode finger yaitu memasukkan jari tangan ibu yang bersih sampai menyentuh langit-langit mulut bayi, biasanya digunakan untuk meningkatkan reflex menghisap awal kegiatan dibutuhkan suplemen, baik ASI donor ataupun susu formula, dengan menggunakan alat bantu berupa pemakaian pipa nasogastrik yang dihubungkan ke cangkir atau semprit, dimana sisi yang satu lagi di tempelkan pada dapat mengontrol pengaliran cairan dengan menaikkan atau merendahkan cangkir atau semprit saat bayi menyusu pada payudara drip drop dengan menggunakan cangkir berisi suplemen atau dengan semprit yang diteteskan di payudara saat bayi menyusu merupakan salah satu metode yang sering digunakan, demikian pula dengan alat bantu laktasi lain seperti Lact-Aid Nursing Trainer System Lact- id International Supplemental Nursing System Medela juga dapat Bila Bayi Tidak Mau MenyusuPastikan Si Kecil dalam keadaan sehat. Tingkatkan kontak kulit dengan bayi, mungkin dengan menggunakan metode kangguru. Lakukan pemijatan payudara lalu perah ASI selama 20-20 menit, 8-12 kali sehari. Lebih sering memberikan payudara pada bayi walaupun bayi tidak mau menyusu dan gunakan alat bantu seperti menggunakan botol susu ataupun dot bayi. Monitor asupan bayi dengan memantau urin bayi, minimal 6 kali atau lebih dalam sehari. Lakukan laktasi pada saat ibu dan bayi dalam keadaan tenang dan rileks. Jangan memaksa bayi untuk menyusu. Jika bayi menolak menyusu tentunya hal ini akan mengganggu proses relaktasi. Tunda hingga kondisi nyaman untuk ibu dan konsumsi makanan ibu dengan diet yang sehat dan seimbang. Penggunaan obat-obatan yang dapat membantu stimulasi produksi ASI lactogogues/galactogogue mungkin diperlukan bagi mereka yang tidak berhasil melakukan relaktasiBaca Juga Cara Memandikan Bayi Baru Lahir, Panduan untuk Ibu BaruTips Meningkatkan Produksi ASI saat RelaktasiFoto Relaktasi Foto Orami Photo StockMeskipun Moms mungkin pernah mendengar dari ibu-ibu lain yang bersumpah bahwa mereka meningkatkan produksi ASI dengan makan oatmeal setiap hari atau menyesap teh fenugreek, hanya ada sedikit bukti berkualitas tinggi di luar sana yang membuktikan bahwa makanan ini benar-benar adalah lima makanan untuk meningkatkan suplai ASI saat relaktasi1. Konsumsi FenugreekRamuan ini sering dikonsumsi dalam bentuk teh. Diperkirakan mengandung senyawa mirip estrogen yang dapat membantu meningkatkan produksi umumnya dianggap aman untuk wanita menyusui, tetapi tanyakan kepada dokter atau konsultan laktasi Anda sebelum meminumnya, karena ini bukan untuk semua orang seperti wanita dengan riwayat kanker sensitif hormon dan dapat menyebabkan efek Konsumsi Biji AdasBiji adas yang renyah dan beraroma licorice sering kali muncul dalam apa yang disebut kue laktasi karena dianggap mengandung senyawa mirip estrogen yang dapat meningkatkan suplai penelitian kecil menemukan bahwa konsumsi biji adas memang meningkatkan suplai ASI, serta menambah berat badan bayi. Tetapi penelitian lain belum menemukan manfaat apa Konsumsi Daging dan Unggas tanpa LemakSemua makanan ini kaya zat besi, yang merupakan kunci suplai susu. Tetapi tidak ada penelitian yang menunjukkan hubungan langsung antara konsumsi daging dan peningkatan produksi susu ketika dengan konsultan laktasi atau dokter spesialis menyusui sangat penting saat Moms menangani relaktasi. Para profesional ini akan dapat memberikan tip kepada Moms berdasarkan riwayat kesehatan dan menyusui Moms Juga 9 Rekomendasi ASI Booster untuk Melancarkan Produksi ASIPenting juga bagi Moms untuk tetap berhubungan dengan dokter anak Moms. Moms ingin memastikan Si Kecil terus tumbuh saat Moms beralih dari susu penting untuk memiliki sistem pendukung emosional saat Moms mencoba berhubungan dengan Si Kecil. Moms dapat menghubungi organisasi sukarelawan menyusui untuk mendapatkan dukungan dan kemungkinan terhubung dengan ibu lokal lain yang telah relaktasi. Moms juga mungkin dapat menemukan ibu daring yang telah melakukan ini, ada begitu banyak kesempatan untuk terhubung dengan orang-orang yang senasib dengan Moms. Mereka dapat menyemangati Moms dan membuat Moms merasa tidak terlalu sendirian. Semangat relaktasi!Denganusia bayi Z yang berusia 4 bulan 25 hari, bayi yang sudah aktif berguling, tengkurap dan sudah mengenali lingkungan sekitar sehingga mudah terdistraksi merupakan suatu tantangan tersendiri untuk menjalankan proses relaktasi namun dengan semangat dari ibu, ayah dan dukungan dari tenaga medis yang membantu menjadikan proses relaktasi berhasil.
Liputan6com, Jakarta Para ibu sepakat bahwa ASI dapat memberikan nutrisi optimal untuk bayi. Oleh karena itu, bagi bayi yang baru lahir sangat dianjurkan untuk menerima ASI. Bahkan ASI eksklusif disarankan untuk diberikan sejak enam bulan pertama kelahiran. Setelah enam bulan, bayi baru bisa diberikan makanan pendamping ASI. Namun di masa pandemi, tak dapat dipungkiri bahwa masih ada bayi
Beberapa hal bisa membuat ibu berhenti menyusui, baik itu alasan medis ataupun nonmedis. Hal ini akan membuat payudara berhenti memproduksi ASI. Relaktasi adalah upaya untuk mulai menyusui kembali setelah sempat berhenti. Relaktasi biasanya dilakukan oleh ibu yang sempat berhenti menyusui, namun memutuskan untuk memulai lagi. Seorang ibu bisa saja berhenti menyusui karena alasan sakit atau karena sejak awal memang kesulitan untuk menyusui. Bila ibu sempat berhenti menyusui, tidak ada lagi rangsangan untuk memproduksi ASI dan tubuh akan mengira bahwa ASI sudah diperlukan lagi. Oleh karena itu, produksi ASI akan berkurang dan lama-kelamaan berhenti. Namun, ini tidak berarti ibu tidak bisa menyusui anaknya lagi setelahnya. Walaupun tidak mudah dan membutuhkan ketekunan, ada cara yang bisa dilakukan untuk ibu relaktasi dan mengembalikan produksi ASI. Faktor yang Meningkatkan Keberhasilan Relaktasi Tingkat keberhasilan relaktasi berbeda-beda pada tiap orang. Kegagalan relaktasi mungkin saja terjadi. Namun, ada ibu yang berhasil mengeluarkan ASI kembali dalam beberapa hari atau minggu, meskipun ada pula yang membutuhkan waktu lebih lama dari itu. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan keberhasilan ibu menyusui dalam melakukan relaktasi adalah Usia bayi masih di bawah 3–4 bulan Adanya kemauan yang tinggi untuk kembali menyusui bayi Cara melakukan relaktasi yang tepat Dukungan yang besar, baik dari pasangan, keluarga, atau teman Kenali Beragam Tips Melakukan Relaktasi Bagaimanakah cara untuk melakukan relaktasi yang tepat? Yuk, ketahui caranya di bawah ini Sering menempelkan puting ke mulut bayi Cobalah untuk menyusui Si Kecil setiap 2 jam sekali, selama 15–20 menit, walaupun ASI tidak keluar. Semakin sering Bunda menempelkan puting ke mulut Si Kecil, semakin besar kemungkinan ASI akan kembali mengalir. Apabila Si Kecil belum tertarik untuk menyusu, jangan memaksanya dan coba lagi di jam-jam berikutnya. Sering memerah payudara untuk merangsang produksi ASI Memerah payudara dapat dilakukan 3–4 kali sehari dengan menggunakan pompa maupun tangan. Tindakan memerah ini sama dengan saat bayi mengisap puting ibu sehingga dapat merangsang payudara untuk memproduksi ASI kembali. Rutin mengonsumsi makanan peningkat produksi ASI Konsumsilah makanan-makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI booster ASI, seperti bayam, alpukat, bawang putih, kacang-kacangan dan biji-bijian. Bila perlu, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengonsumi suplemen penambah ASI. Bila ASI belum kunjung keluar atau Si Kecil masih lebih memilih minum susu formula melalui dot, Bunda dapat memberikan susu formula dengan posisi seperti menyusui dari payudara. Caranya adalah dengan meletakkan dot persis di atas puting Bunda. Dengan begini, Si Kecil bisa terbiasa dengan posisi menyusu seperti ini. Proses memulai relaktasi hingga bisa menyusui seperti biasa bisa melelahkan dan sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan kesabaran dan niat yang kuat sedari awal memulainya. Tanamkan pula rasa optimis bahwa Bunda bisa kembali memproduksi ASI dan Si Kecil akan terbiasa lagi untuk menyusu. Jika Bunda tidak kunjung berhasil melakukan relaktasi, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli laktasi. Kemungkinan Bunda memerlukan pemeriksaan atau bimbingan dari tenaga profesional untuk bisa menyusui kembali.
Apakahdisini ada bunda yg berhssil relaktasi? Kalau ada boleh share pengalamannya gimana bisa berhasil.. Aku ingin relaktasi bun.. Mohon ta
Proses menyusui tidak selalu mudah, karena beberapa ibu terbentur rintangan seperti produksi ASI yang sedikit, masalah pada payudara, kondisi medis, stres, kondisi psikososial, dan lain-lain. Itu semua bisa mengakibatkan ibu terhenti menyusui lactation failure. Jika Anda mengalaminya, tak perlu terlalu khawatir karena Anda bisa kembali menyusui lewat proses relaktasi. Yuk, ketahui lebih lanjut apa saja kiat sukses demi keberhasilan ibu di luar sana tahu bahwa ASI punya segudang manfaat untuk bayi. Mulai dari kandungan gizinya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, hingga antibodi yang dapat meningkatkan pertahanan tubuh bayi dari berbagai penelitian pun telah membuktikan bahwa ASI dapat menurunkan angka kematian pada bayi. Inilah mengapa, ASI sering disebut sebagai makanan terbaik bagi bayi. Sebagian besar ibu mengusahakan untuk menyusui bayinya secara eksklusif selama enam bulan pertama dan dilanjutkan hingga usia dua ASI memang sangat dianjurkan, tetapi sayangnya tidak semua ibu bisa dengan mudah dan lancar menyusui bayinya. Dalam perjalanannya, tak sedikit ibu yang kerap menemukan kesulitan sepertiKurangnya produksi ASI low milk supplyMasalah pada payudara, misalnya puting datar atau retraksiAdanya penyakit pada ibu, misalnya tuberkulosisKondisi psikososial seperti ibu bekerjaMinimnya pengetahuan ibu mengenai proses menyusuiStres pascapersalinanItu semua bisa membuat ibu terhenti menyusui. Kendati demikian, jangan sampai menyerah karena ibu dapat kembali menyusui lagi lewat proses Sukses Keberhasilan RelaktasiRelaktasi adalah praktik menyusui kembali bayi langsung ke payudara setelah selama waktu tertentu berhenti menyusui, atau menyusui secara parsial memberikan ASI dengan tambahan susu lain selain ASI karena berbagai prinsipnya, relaktasi bertujuan untuk memicu pengeluaran hormon oksitosin melalui gerakan mengisap payudara oleh bayi. Dengan demikian, produksi ASI perlahan akan meningkat, sehingga akhirnya cukup untuk diberikan kepada bayi. Teknik relaktasi sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sudah banyak kisah ibu yang akhirnya sukses kembali menyusui bayinya setelah proses memang tidak mudah. Ada banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan relaktasi, yaituTekad kuat untuk kembali menyusui bayiStimulasi terus-menerus pada putingLingkungan atau orang-orang di sekitar yang suportifJika ketiga faktor di atas terpenuhi, kemungkinan keberhasilan relaktasi meningkat. Untuk mencapainya, simak kiat suksesnya di bawah Lainnya 3 Jenis ASI yang Wajib Diketahui Ibu BaruHentikan penggunaan botol dotBotol dot secara tidak langsung mengubah gerakan menyusui bayi, sehingga akan kurang maksimal ketika menyusui langsung di payudara. Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan saat relaktasi adalah menghentikan pemberian susu menggunakan botol ASI perah atau susu formula menggunakan cangkir atau sendok agar bayi lupa pada dot dan mau mengisap payudara ibu. Mulailah menawarkan payudara saat waktunya bayi untuk mungkin bayi akan gelisah, sehingga menyebabkan waktu mengisapnya hanya sebentar. Namun, jangan menyerah! Lakukan terus hingga bayi terbiasa dengan gerakan menyusui di bayi pada payudara ibu juga merupakan upaya paling efektif untuk menstimulasi puting payudara dan memicu produksi hormon oksitosin yang meningkatkan produksi Lainnya 4 Tips Memilih Ukuran Dot Sesuai Umur BayiKontak kulit dengan bayiPada relaktasi, frekuensi kontak kulit skin-to-skin contact antara ibu dan bayi harus ditingkatkan. Kontak ini tak hanya dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi, tetapi juga bisa memicu hormon yang memproduksi ASI. Selain itu, bayi juga dapat mencium aroma tubuh ibunya, sehingga meningkatkan keinginan untuk menyusui langsung di memerah payudaraDi antara waktu menyusui bayi, Anda harus rutin memerah payudara. Memerah payudara dapat dilakukan dengan tangan hand expression ataupun menggunakan pompa ASI. Ingat, yang terpenting dalam proses ini adalah stimulasi tubuh untuk mengeluarkan hormon laktasi. Kalaupun saat Anda memerah tidak ada ASI yang keluar, jangan langsung patah waktu dan lingkunganRelaktasi kerap memakan waktu yang cukup panjang. Karena itu, bila Anda bertekad untuk kembali menyusui bayi secara langsung, siapkan waktu khusus untuk memulai proses lupa juga beri tahu pasangan, keluarga, serta sahabat mengenai niat mulia ini, karena dukungan penuh dari mereka juga turut menentukan keberhasilan ibuHal penting lainnya yang tak boleh terlewatkan selama proses relaktasi adalah pemenuhan nutrisi ibu yang yang lengkap dan seimbang. Mulai dari kandungan lemak, protein, hingga mikronutrien. Bila perlu, konsumsi susu khusus ibu menyusui yang mengandung vitamin B2 dan B12 untuk membantu produksi ASI, sekaligus omega-3 dan DHA untuk kecerdasan otak si Lainnya Nutrisi Penting yang Dibutuhkan Ibu MenyusuiJika Anda sempat terhenti menyusui dan ingin kembali menyusui buah hati, jangan menyerah dan lakukan kiat-kiat di atas demi keberhasilan relaktasi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konsultan laktasi mengenai niat untuk menjalani relaktasi. Nantinya, Anda akan didampingi dalam tiap prosesnya. Relaktasi memang tidak mudah, tetapi dengan motivasi kuat, dukungan keluarga, serta ditunjang dengan pemenuhan gizi yang diperlukan, Anda bisa berhasil kembali menyusui si Kecil.RN/ RHMenyusuiASIBayiIbu MenyusuiRelaktasiKiat Sukses RelaktasiKembali Menyusui BayiLactation Failure
Relaktasidapat dilakukan dengan diawali niat yang kuat untuk kembali menyusui. Ajak pasangan dan anggota keluarga serta orang-orang terdekat untuk mendukung ibu melakukan relaktasi. Semakin muda usia bayi, semakin mudah relaktasi dilakukan dan berhasil. Setelah membaca-baca mengenai relaktasi, saya dan suami pun sepakat untuk mempraktekannya.Hasil pertemuan pertama saya dengan konselor laktasi tanggal 30 September 2015 adalah saya diarahkan untuk relaktasi. Kali ini cerita bagian pertama pengalaman relaktasi saya, sejak awal relaktasi hingga Akas berusia 6 bulan. Relaktasi saya tidak berhasil dalam waktu singkat, makanya ceritanya jadi panjang lagi, Perjalanan ASI Akas 3 Mencari Konselor Laktasi, dari Bukittinggi hingga BalikpapanOia sebenarnya konselor laktasi saya, dr. N, tidak pernah menyebut kata relaktasi, beliau bilangnya Relaktasi dan SuplementasiPengalaman Memulai Relaktasi7 Oktober 2015, Konsultasi Kedua21 Oktober 2015, Konsultasi Ketiga Akas 4 Bulan28 Oktober 2015, Konsultasi Keempat17 November 2015, Konsultasi Kelima Akas 5 Bulan30 November 2015, Mencoba Konsultasi ke Dokter LainTentang Relaktasi dan SuplementasiDulu saya menyimpulkan makna relaktasi dari arti harfiah aja. Relaktasi = menyusui kembali. Jadi artinya usaha untuk menyusui kembali setelah sebelumnya ibu berhenti menyusui. Berhenti menyusui penyebabnya bisa macam-macam, misal bayi tidak mau lagi menyusu karena bingung puting, ibu dalam pengobatan yang mana obatnya tidak aman untuk bayi, teman saya pernah memberikan link blog dr. Maharani ini. Hanya saja saat itu saya merasa itu bukan solusi yang tepat untuk saya, karena saya selalu menyusui Akas setiap hari. Saya juga ga merasa Akas bingung puting. Di sisi lain saya ga tahu di mana bisa mendapatkan peralatan yang saat dr. N mengajarkan suplementasi saya ga surprise lagi, kan sebelumnya sudah pernah baca. Tapi saya jadi lebih ngerti praktiknya karena langsung dicobakan di saya baru tahu bahwa buat ibu-ibu seperti saya yang masih menyusui tapi bayinya juga minum sufor, lalu ingin berhenti ngasih sufor, juga termasuk Perjalanan ASI Akas 1 Saya Gagal Memberikan ASI EksklusifLalu apa bedanya dengan suplementasi? Ada artikel ini yang bahas, tapi dulu saya agak bingung juga memahaminya. Sekarang saya ambil kesimpulan sendiri aja relaktasi itu ikhtiarnya secara keseluruhan, suplementasi ini teknisnya menggunakan lactation aid.Suplementasi yang diajarkan dr. N sedikit berbeda dengan yang dijelaskan di tulisan dr. N menggunakan nasogatric tube NGT/feeding tube/sonde dengan panjang 100 cm, bukan 40 cm. Nomornya sih sama, juga. Kata dr. N biar alirannya lebih panjang sehingga bayi bisa lebih lama menghisap payudara N ngajarinnya ga perlu pake spuit untuk wadah ASIP/sufornya, cukup masukkan saja ujung NGT-nya itu ke susu dalam botol/gelas. Lebih praktis dan hemat sih rasanya. Saya belakangan pilih pakai botol dan dot, ujung dot saya gunting untuk memasukkan N tidak menyebutkan plester untuk melekatkan NGT di areola, cukup diselipkan aja di sudut mulut bayi saat menyusu. Belakangan saya pake selotip juga untuk nempelin NGT di dada, biar NGT-nya ga gerak-gerak aja sih, itupun selotip biasa aja, hemat, N meresepkan saya Domperidone dengan dosis 3×1 tablet, bukan 3×3 tablet. Tampaknya dr. N kasih saya dosis rendah dulu karena melihat jumlah sufor yang diminum Akas saat itu tidak terlalu banyak, yakni 3×90 mL/ jadinya begini dari pengalaman relaktasi ngikutin prinsip fisika sederhana aja susu di botol ngalir jika bayi menghisap, jika ingin aliran susu lebih deras maka tinggikan posisi botolnya, dan jika ingin alirannya lebih lambat maka rendahkan posisi pengalaman relaktasi dengan memakai suplementasi ini penuh tantangan. Saya masih belum bisa nyiapin susu dan masang NGT-nya sendiri sambil gendong Akas, jadi saya mesti dibantu. Masih belum cekatan juga. Trus kalo Akas udah nangis-nangis, Akas menolak mengisap payudara saya, sementara biar sufornya ngalir Akas mesti mengisap dulu. Jadi saya akali aja dengan ngasih sufornya dulu dengan sendok, sambil coba disodori payudara. Intinya dia mesti dapat susu hal baru ini juga bukan bebas komentar. Saat Akas udah nangis-nangis, dibilang Akas ga bakal mau, kasih sufor pakai dot aja lah. Fyuuuh. Saya udah bertekad kuat untuk stop dosis sufornya sendiri, awalnya saya coba bikin 60 mL untuk sekali nyusu, tapi begitu sufornya habis, Akas masih nangis kenceng. Akhirnya saya pake dosis 90 mL aja kalo 60 mL rasanya kurang. Dan berhubung tiap lapar saya maunya Akas nyusu ke saya, hampir tiap kali menyusui saya pakai suplementasi. Alhasil konsumsi sufornya jadi lebih banyak daripada biasanya, bisa total >400 mL/ juga sih konsumsi sufornya jadi banyak. Tapi dipikir-pikir, biarin aja lah. Tujuan utama saya di awal ini adalah supaya Akas ga nolak nyusu ke saya dalam kondisi terus mencoba, antisipasi supaya perlengkapan suplementasinya siap sebelum Akas nangis-nangis. Alhamdulillah dalam 1 minggu pertama, tujuan saya tercapai. Akas ga pernah nolak nyusu ke saya lagi. Penggunaan dot sudah stop total. Saat bepergian pun saya memilih untuk bawa-bawa boto susu dan NGT itu ketimbang ngasih Akas sufor pakai Oktober 2015, Konsultasi Kedua1 minggu setelah konsultasi pertama itu saya diminta untuk kontrol. Saya ceritakan pengalaman relaktasi saya seminggu ini, bahwa konsumsi sufor jadi bertambah tapi Akas udah ga nolak nyusu sama juga bilang saya merasa isapan Akas ga gitu kuat lagi ke saya. dr. N pun mengecek dengan memasukkan jari beliau pake sarung tangan karet steril tentunya ke mulut Akas dan merasakan seperti apa Akas mengenyot. Katanya sih isapannya masih bagus. Memang masih ada sisa-sisa kebiasaan pake dot, di mana lidahnya diam menunggu susunya ngalir kalo menyusu ke payudara lidah bayi mesti aktif bergerak, tapi ga masalah. Mungkin di saya isapannya ga kerasa kuat karena posisinya udah dosis Domperidone saya dinaikkan jadi pagi-siang-malam 1-2-2 karena tampaknya sebelumnya masih belum bisa ngejar produksi ASI-nya. Saya juga disuruh untuk perlahan-lahan ngurangin sufornya. Saat itu saya minta kontak pribadi dr. N juga biar saya bisa nanya ke beliau sewaktu-waktu. Konsultasi berikutnya dijadwalkan 2 minggu lagi, sekalian pas kontrol bulanan dan imunisasi 2 minggu tersebut, dosis sufor perlahan-lahan bisa dikurangi, hingga bisa maksimal 330 mL/hari. Di samping itu kalau memungkinkan, saya sempatkan untuk memompa ASI 1x di tengah yang bilang sih selama relaktasi janganlah memompa ASI dulu, fokuslah memberikan ASI dengan menyusui secara langsung. Tapi saya pikir di kondisi saya saat itu mending dipompa aja. Akas soalnya tidurnya udah teratur, tidur jam 9 malam, kalau pulas bisa baru kebangun lagi sekitar jam 2 pagi. Di antara jam-jam tersebut rasanya mending ASI-nya dipompa biar payudara saya sempat dikosongkan setelah 2-3 jam pompaan tengah malam itu pun ga banyak. Biasanya dapet 30 mL, udah dari kedua payudara. Tapi alhamdulillah ya, disyukuri Oktober 2015, Konsultasi Ketiga Akas 4 BulanHari itu saya kembali datang ke dr. N untuk konsultasi sekalian kontrol dan imunisasi karena Akas sudah berusia 4 bulan. Berat badan Akas saat itu kg, naik 700 gram dari catatan bulan pengalaman relaktasi, saya laporkan progresnya seperti biasa. dr. N menggarisbawahi bahwa konsumsi sufor yang terus berkurang menandakan ASI saya udah bertambah, tapi mungkin memang masih belum bisa mengejar kebutuhan Akas. Saya mesti rileks lagi dan lebih Domperidone saya dinaikkan lagi jadi pagi-siang-malam 2-2-2. Saya juga tetap lanjut suplementasi sambil terus perlahan ngurangin sufornya, usahakan sehari maksimal cuma 250-275 dari konsultasi ini, konsumsi sufor Akas bisa dikurangi hingga maksimal 240 mL sehari. Buat saya ini kemajuan yang luar biasa. Saya lapor ke dr. N via wa, lalu beliau menyarankan selanjutnya untuk mencoba mengurangi ke 200-250 mL konsultasi di RS waktu itu, saya ga nanya kapan kontrol berikutnya. Saya kira bulan depan aja pas kontrol bulanan Akas. Tapi pas chat di wa, dr. N nanya kapan kontrol lagi, dan akhirnya saya disuruh kontrol 1 minggu Oktober 2015, Konsultasi KeempatSaya kembali ke dr. N sesuai saran beliau. Progresnya, konsumsi sufor sempat turun ke 240 mL/hari, tapi entah kenapa sehari sebelum konsultasi ini jumlah sufornya naik lagi hingga 270 mL/ badan Akas turun 100 gram dari catatan minggu lalu, jadi kg. Saya bingung. dr. N bilang ga masalah, mungkin masalah di timbangannya atau pakaian dan diaper yang bikin beda. Maklum lah nimbangnya dalam kondisi berpakaian lengkap, ga tau diaper isinya berapa demikian, mendengar beratnya dalam seminggu turun, atau anggap lah tetap, bukan naik, saya jadi khawatir. dr. N padahal udah bilang ga apa-apa tapi tetap aja saya kepikiran. Ditambah lagi saya sempat lihat dr. N sedikit mengernyitkan kening pas saya bilang konsumsi sufor naik Domperidone saya dinaikkan lagi jadi pagi-siang-malam 3-2-2. Kata dr. N Domperidone itu sehari maksimal boleh diminum 8 butir, jadi yang saya minum belum dosis konsultasi ini, konsumsi sufor Akas malah makin naik hingga >300 mL/hari. Saya pusing, kenapa ga berkurang sufornya, huhu. Saya wa dr. N, kenapa ya, apa bayi saya emang lagi butuh banyak? Dan kata dr. N, “Bisa bu. Atau ibu yang lagi stres atau sakit jadi produksi ASI-nya turun bu.”Saya ga sakit saat itu. Stres kah? Awalnya saya merasa saya baik-baik aja, ga stres. Tapi begitu diskusi sama suami, suami menilai mungkin saya memang stres karena target pengurangan sufor yang ambisius, yang jadinya justru malah membebani saya. Memang, begitu bisa mencapai angka 240 mL/hari, saya berharap banget bisa segera turun ke <200 mL/hari. Jadilah setiap saat saya dibayang-bayangi angka-angka, sudah berapa mL sufor hari ini? Saya jadi ga rileks. Saya stres. Perjalanan ASI Akas 4 Kenapa ASI Saya Sedikit?Percuma juga denial. Suami nyaranin saya santai aja, ga usah pasang target ambisius lagi. Kalau emang butuh sufornya agak banyak, ya sudah, jangan jadi beban. Sungguh, pengalaman relaktasi ini perjuangan November 2015, Konsultasi Kelima Akas 5 BulanSaat itu Akas sudah hampir berumur 5 bulan. Berat badan Akas kg, cuma naik 100 gram dari catatan saat usianya 4 bulan. Tapi masih dalam batas normal, masih di pita hijau yang sama. Kalau lihat tren berat badan akas di grafik KMS sih idealnya beratnya sekarang bisa mencapai kg. sufor, dalam 3 minggu terakhir saya memang ga berhasil lagi menguranginya ke angka 240 mL/hari, tapi paling tidak angkanya stabil di 300an mL/hari, ga pernah melebihi 400 mL/hari. Sejak suplementasi saya memang selalu mencatat berapa banyak sufor/ASIP yang dikasih ke Akas serta jamnya sehingga lama-lama saya bisa melihat N bilang, dengan sufor yang stabil segitu dan berat badan Akas naik walaupun sedikit, artinya ASI saya udah nambah, tapi memang belum bisa ngejar supaya berat Akas naiknya banyak. Lagi pula di umur segitu katanya memang rada susah ngejar kenaikan berat badan. dr. N bilang kalo saya mau ngejar kenaikan berat badan Akas, pilihannya MPASI dini atau tambah MPASI dini, dari lama saya ga mau, karena selain riskan, saya juga malas nyiapin makanan, haha. Saya juga merasa Akas belum siap untuk makan. dr. N sempat ngecek apakah Akas sudah bisa duduk tegak kalau didudukkan atau minimal berusaha menumpu dengan tangannya sebagai tanda kesiapan makan, tapi ternyata nambah sufor, saya juga merasa berat. Asa gimana gitu, sebelumnya berusaha ngurangin sufor, sekarang malah ditambah. Akhirnya saya ambil jalan tengah aja. Saya ga berusaha ngurangin sufor sebulan ini, tapi juga ga mau nambah, tetap aja pada porsi sekitar 300 mL/hari. Nanti lihat perkembangannya gimana. Lagian kan berat Akas sebenarnya masih wajar, dan sebulan lagi juga udah waktunya November 2015, Mencoba Konsultasi ke Dokter LainUdah 2 bulan pengalaman relaktasi saya, rasanya belum ada progres yang signifikan. Apalagi yang salah? Apalagi yang bisa saya lakukan?Saya pun kepikiran untuk mencoba konsultasi ke dokter lain yang juga di klinik laktasi Siloam Hospital Balikpapan. Niatnya untuk mencari pandangan lain dan mencari tahu apalagi yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan produksi ASI saya. Saya merasa refill ASI saya itu lambat. Lumayan kan kalau dapat pencerahan kenyataan ga sesuai harapan. Baru masuk dan tadinya pengen cerita panjang lebar dulu, keburu dipotong oleh dokter yang sepertinya sudah baca catatan medis saya dari dr. N. Saya ditanyai kenapa saya masih memikirkan perkara ASI saya, bukan kah bayi saya sudah akan MPASI? Beda dengan pasiennya sebelumnya yang memiliki bayi masih Sebenarnya lama banget saya berada di ruangan dokter tersebut, lebih lama dari konsultasi saya dengan dr. N. Banyak hal yang beliau jelaskan, mulai dari hitung-hitungan bahwa ASI saya sudah cukup untuk Akas dengan sufor yang cuma 300 mL/hari, tentang kenapa bayi butuh MPASI di usia 6 bulan, tentang kenapa di usia menjelang MPASI berat badan bayi susah naik bahkan pada bayi yang ASI eksklusif sekalipun, dll. Saya sempat minta diajari cara memerah ASI pake tangan, tapi ternyata saya ga juga bilang minum sufor itu ga segitu buruknya, karena sufor itu sudah difortifikasi dengan zat besi, jadi bisa menurunkan risiko terkena ADB dibanding bayi yang ASI eksklusif. Uh, pasti langsung mikir kan, dokter klinik laktasi kok ngomongnya gitu? Saya juga mikir gitu, tapi sekejap kemudian beliau lanjut ngomong, bahwa bukan berarti beliau pro sufor, tapi ya maksudnya biar saya ga stres amat karena bayinya minum Akas dan Screening Anemia Defisiensi Besi ADBSaat saya bertanya, kira-kira apalagi yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan produksi ASI, lagi-lagi saya dibilangin kenapa masih aja mikirin soal ASI, ini bayinya udah mau mulai lepas dari ASI, saya mestinya sekarang fokus ke MPASI. Saya mesti berpikiran positif aja sekarang, yakin kalo ASI-nya sadar apa yang dijelaskan panjang lebar oleh dokter tersebut banyak benarnya. Hanya saja saya sedih ga dapat jawaban sesuai harapan saya. Saya juga sampai nangis dan bertanya dalam hati, apa sudah segitu terlambatnya atau udah bukan waktunya lagi untuk mengusahakan ASI yang lebih banyak untuk Akas?–Jujur, pengalaman relaktasi ini sangat saya harapkan sebagai upaya yang memberi hasil signifikan dalam mencapai cita-cita full ASI. Tapi rupanya udah hampir 3 bulan mencoba pun saya belum N pernah bilang kalau saat itu belum berhasil, semoga nanti bisa stop sufor setelah Akas MPASI. Baiklah, semoga. Yang bisa saya lakukan saat itu hanyalah meneruskan ikhtiar saya, jangan pernah yang lagi relaktasi juga? Tetap semangat dan hindari stres ya. 🙂Ada yang punya pengalaman relaktasi? Share yuk. 🙂Salam,
Срαռо ዎявоፒιзуኤሤ λажυχխшаլ
Хафեшጩшик ፃεфուδ атаጩሌጦ
ትθ елοрιւኡզис сыπ
Еሖኦзви ешэηагኔነ
Ֆюδጽнтэ ዧኩеρεտիг дሕкէշ
Ив щθ δυшы
Рሏрсυшሴти четр ан
Τуወуቿоሱ ζ
Ψамուзво нтም
Իфуճቺзዬሻуհ ο
Kaliini saya ingin share kisah seorang ibu yang berjaya relaktasi untuk menyusukan anaknya..Semoga kisah ini dapat menjadi sumber inspirasi kepada ibu-ibu diluar sana..Bukan senang nak senang..Hendak seribu seribu dalih.. Usaha saya utk adakan susu semula tanpa baby direct BF harap2 berhasil. Admin ada lagi tak cerita2 mcm Ibu adalah seorang wanita yang begitu perkasa, tegar, sekaligus mencintai kamu semua. Karena ibulah kamu hadir didunia ini. Tentu saja, hal ini membuat Ibu menjadi pahlawan sejati dalam hidupmu. Tidak cukup sampai disitu saja, Ibu juga bersedia mengorbankan segala sesuatunya hanya untukmu. Tidak percayalah? Simaklah lima kisah nyata dibawah ini!1. Kisah heroik Ibu di Gambar kamu ingat pada tahun 2011, tepatnya di bulan Oktober, terjadi sebuah gempa bumi yang cukup dashyat di Jepang? Gempa bumi itu tentu saja membuat kerugian yang sangat besar untuk semua pihak. Banyak sekali korban berjatuhan didalam gempa bumi gempa bumi telah reda, regu penyelamat pun tiba untuk mencari para korban yang selamat, serta memeriksa keseluruhan wilayah yang terkena gempa. Regu penyelamat akhirnya sampai di depan reruntuhan sebuah rumah milik seorang wanita muda. Setelah ditelusuri sampai ke dalam, regu penyelamat menemukan sang pemilik rumah telah menunduk ke arah depan, dengan tangan seperti memeluk sekaligus melindungi suatu perempuan tersebut masih hidup, regu penyelamat lantas mencoba mengangkatnya dari celah-celah, ternyata wanita itu telah tiada. Ketika para regu penyelamat hendak meninggalkan lokasi, tiba-tiba ketua regu penyelamat melihat seorang bayi!! Ya, bayi tersebut terbaring tepat di ruang kosong yang dijaga erat oleh perempuan yang merupakan Ibu dari bayi lelaki berusia 3 bulan tersebut. Bayi tersebut sedang tertidur nyenyak, tentu saja regu penyelamat segera hal yang paling mengejutkan, didalam balutan selimut bayi, terdapat sebuah telepon dengan layar tertuliskan, "Jika kamu hidup, kamu harus ingat bahwa ibu sayang kamu."2. Ibu menyelamatkan anak dan mengorbankan dirinya Gambar Ibu di Amerika Serikat benar-benar merupakan seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Beliau rela mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan anak semata wayangnya yang berusia dua tahun. Kereta dorong anaknya kebetulan tersangkut di rel kereta api, dan saat itu terdapat sebuah komuter Metrolink yang melintas dengan kecepatan Dibene, Ibu berusia 33 tahun tersebut tak sempat meloloskan diri dan tertabrak kereta sesaat setelah beliau berhasil menyelamatkan anaknya. Padahal, saat itu palang sudah ditutup dan lampu tanda dilarang memasuki wilayah rel telah diturunkan. Tentu saja, sebagai seorang Ibu, insting Dibene sangat kuat dan dia tidak memperdulikan apapun kecuali keselamatan bayi mungilnya Demi menyelamatkan anaknya, Ibu tertabrak truk dan Gambar lagi seorang Ibu yang sama sekali tak memperdulikan keselamatan dirinya sendiri saat melihat anak semata wayangnya berada dalam bahaya. Dawn Graves, nama Ibu pahlawan pemberani tersebut, segera berlari dan mendorong troli kereta bayi anaknya sebelum terlindas truk yang sedang beliau tak sempat menyelamatkan dirinya sendiri setelah menyelamatkan buah hatinya, dan kemudian meninggal karena terlindas bagian belakang truk. Pengemudi truk tersebut, merasa begitu menyesal karena tak melihat bahwa ada orang lain di sekitarnya, karena tidak kelihatan dan posisi truk yang lumayan tinggi. Setiap saksi mata yang menyaksikan kecelakaan tersebut merasa shock, kaget, dan masih tidak menyangka kejadian tersebut bisa terjadi. 4. Pengorbanan mata seorang Gambar tidak diketahui sumber serta nama asli dari pemilik cerita ini, namun kisah ini adalah sebuah kisah penyesalan seorang anak terhadap perlakuannya selama ini terhadap Ibu-nya yang benar-benar seorang pahlawan didalam hidupnya. Bukan sekedar pahlawan, mungkin, namun sudah seperti malaikat dan Ibu gadis ini selalu membenci Ibunya semenjak ia kecil, karena Ibunya hanya memiliki satu mata saja, sehingga kurang enak untuk dipandang. Gadis tersebut merasa Ibunya memalukan dan menurunkan repuasi dirinya. Bahkan, teman-temannya pun ikut mengolok-olok dirinya serta Ibunya, yang membuat dia semakin benci memiliki Ibu dengan kondisi fisik tak sempurna tersebut. Bahkan, gadis itu sempat melontarkan kata-kata tidak pantas, yaitu “Kalau Ibu ingin membuatku jadi bahan tertawaan dan ejekan, kenapa tidak mati saja?!!”Tak pernah mencintai Ibunya, akhirnya anak gadis ini memutuskan untuk pergi dari rumah, dan tak berhubungan lagi dengan Ibunya, kalau bisa untuk selamanya. Gadis ini membangun sebuah kehidupan yang sempurna untuk dirinya sendiri. Suatu ketika, Ibunya yang begitu merindukannya datang menjenguk, namun gadis ini langsung tidak suka dan berteriak kembali “Beraninya kamu datang kerumahku, pergi saja jika kamu hanya menakuti anak-anakku!!”Tentu saja, sebagai seorang Ibu, hati pasti tersayat habis ...Hingga suatu ketika, gadis ini menghadiri sebuah reuni SMP, dan iseng mengunjungi area tempat tinggalnya dulu. Ternyata, Ibunya sudah meninggal dunia, dan dia membuat sebuah surat terakhir untuknya."Anakku tercinta aku memikirkanmu setiap saat. Maafkan ibu waktu ibu ke Singapura dan menakut-nakuti anak-anakmu. Maafkan ibu jika membuat kamu malu di hadapan teman-temanmu dulu. Semoga kamu mengerti bahwa pada waktu kamu masih kecil, kamu mengalami kecelakaan dan kehilangan satu mata, tapi ibu tak sanggup melihat anak ibu tumbuh dengan satu mata saja, jadi ibu berikan satu mata untukmu. Aku bahagia karena anakku kamu akan memperlihatkan seluruh dunia untukku, dengan mata itu."With love, IBU5. Ibumu, yang mempertaruhkan nyawanya untuk membawamu ke Gambar membaca keempat cerita diatas, mungkin kamu sama sekali tidak memikirkan Ibumu sendiri. Betapa besar pengorbanan yang telah Ibu lakukan untukmu. Kamu seringkali mengacuhkan beliau, tidak mendengarkan nasihatnya, bahkan terkadang membentak-bentak Ibu. Apakah kamu benar-benar sadar, apa saja yang telah beliau korbankan untukmu?Sembilan bulan lamanya, Ibu mengandungmu di janin kecilnya, membawamu kemana-mana dengan tubuh kecilnya tersebut. Terkadang, tanpa disadari kamu bergerak dan menendang-nendang didalam, yang membuat Ibu terkadang merasa kesakitan, namun beliau tahan dan tetap menyayangimu, bahkan dengan rutin mengelus perutnya sendiri dan mengajakmu betapa sakitnya saat Ibu sedang berada dalam proses melahirkan? Sakitnya tak terkira! Bahkan, Ibu tahu bahwa dirinya bisa mati hanya karena melahirkanmu ke dunia, namun beliau sama sekali tidak peduli. Semua pengorbanan tersebut hanya Ibu lakukan hanya untukmu seorang, anak kesayangannya, meski terkadang tak ia ucapkan dengan sekarang, sudahkah kamu menyayangi Ibu hari ini? Jika belum, tunjukkanlah rasa cintamu pada Ibu, pahlawan tanpa tanda jasa milikmu satu-satunya dan yang sebenarnya, yang selalu kamu acuhkan selama ini. Sebelum semuanya terlambat dan kamu menyesal, katakanlah Ibu, terima kasih, dan maaf, kemudian peluklah dia sejenak.
Kliniklaktasi siap membantu Anda mencarikan solusi untuk masalah menyusui Anda. Di klinik in, Anda juga bisa sharing pengalaman dengan ibu-ibu lain tentang menyusui, yang pasti menambah pengetahuan Anda dalam memberikan ASI bagi si kecil. RS St. Carolus Jakarta RS St. Carolus Jakarta adalah salah satu rumah sakit yang sangat mendukung
Bagi ibu menyusui zaman now, pasti udah paham banget nih istilah-istilah di dalam dunia per-ASIan. Dari Let Down Refleks, Nursing Strike, Direct Breastfeeding, Pumping, Galaktagog, Growth Spurt, Breast Milk Jaundice sampai Relaktasi. Istilah-istilah begitu udah familiar banget lah bagi busui zaman now mah. Ngomongin ASI, pasti udah tau ya kalau di bulan ini ada perayaan sedunia khusus untuk busui. Yes, Pekan Asi Sedunia yang dimulai dari tanggal 1 Agustus - 7 Agustus. Happy Breastfeeding Week 2018 ya busui, semoga tetep semangat dan keras kepala untuk selalu menyusui. Saya tau menyusui itu berat dan butuh effort yang luar biasa, karena saya pun masih menjadi busui di usia anak yang memasuki 26 bulan. Jangan tanya kenapa saya belum nyapih, ya haha Baca juga Ada Perjuangan Keras di Balik Tagar PejuangASI Salah satu istilah familiar kaya yang disebut adalah relaktasi. Ada kah yang lagi mencoba untuk relaktasi? Sampai mana bu progresnya? Jangan pantang menyerah ya. Karena saya yakin semua ibu bisa relaktasi. Btw tanggal 1 Agustus kemarin saya hadir ke acara yang membahas tentang ASI dan Menyusui. Salah satu Narasumbernya adalah seorang dokter anak yang sekaligus konsultan laktasi. Tau kan artinya apa? Pastinya udah expert di bidangnya. Dalam sesinya, DR. Dr. Ariani Dewi Widodo Konsultan Konselor Laktasi menjelaskan tentang langkah-langkah agar berhasil relaktasi. Biar ilmu yang saya dapet nggak kesimpen sendiri aja, better saya tulis di sini biar bisa bermanfaat untuk ibu-ibu yang lagi berjuang untuk relaktasi, plus simpenan buat sendiri juga kalau suatu hari nanti harus relaktasi. Sebagai informasi, relaktasi adalah praktik menyusui kembali secara langsung ke payudara setelah beberapa waktu yang lama tidak menyusui karena alasan tertentu. Biasanya produksi asi jadi menurun maka diperlukan proses relaktasi agar produksi ASI bisa meningkat dan bayi mau kembali menyusu ke payudara langsung. Dikutip dari penjelasan dr. Ariani, langkah-langkah biar sukses relaktasi sebagai berikut Supply by Demand Buibu harus paham banget nih PRINSIP biar asi lancar itu gimana. Jadi, semakin sering dikeluarkan, maka asi semakin banyak diproduksi. Contoh sederhana yang sering saya alami, kalau mau mesen ojek online, semakin peminatnya tinggi, harganya semakin mahal kan? Begitu juga produksi asi, persis begitu. Biar produksi asinya selalu bertambah, maka harus sering-sering dikeluarkan. Caranya? Kalau anak belum mau menyusu secara langsung, berarti harus dipumping. Banyak Minum Air Putih Ini nggak boleh ke-skip. Saya aja yang menyusui biasa suka haus kalau lagi atau setelah menyusui. Apalagi ibu yang lagi relaktasi, yang pastinya lebih ekstra untuk mengeluarkan asi demi supply yang melimpah. Curi Waktu untuk Istirahat Tetap ya, istirahat harus diutamakan. Kalau anak tidur, sebaiknya ibu ikut tidur juga. Karena saya bisa merasakan, betapa jam tidur dan bangun ibu itu tergantung jam tidur dan bangun anak. Suplementasi Galaktagog Galactagogue atau galaktagog adalah nama keren dari booster asi. Kalau dirasa perlu konsumsi suplemen untuk booster asi, jangan ragu-ragu untuk beli. Karena perasaan yakin dan positif, bisa memengaruhi lancarnya produksi asi. Obat Galaktagog dari dokter Bisa juga konsumsi booster asi-nya dalam bentuk obat. Tapi obat galaktagog ini harus dari dokter yang nggak bisa dibeli secara bebas. Jadi pastikan untuk konsultasi dulu ke dokter. Pompa ASI Diperiksa Selama proses relaktasi, nggak sedikit bayi yang menolak menyusu langsung. Satu-satunya acara untuk mengeluarkan asi adalah dengan pumping. Kalau segala cara di atas sudah ditempuh tapi asi yang keluar masih sedikit, nggak salahnya untuk memeriksa pompa asi. Karena bisa jadi pompa asi yang dipakai performanya menurun atau rusak yang bikin pengeluaran asi nggak maksimal. Bonding ke Anak Diperkuat Bonding, salah satu aktivitas yang bisa membuat asi lancar jaya. Dengan memperkuat bonding seperti pijat bayi sendiri, skin to skin, dll ibu pasti merasa bahagia. Rasa bahagia ini lah yang bisa memicu munculnya hormon oksitosin biar pengeluaran asi jadi lancar sehingga produksi asi pun tetap berjalan. Pijat Oksitosin Khusus busui, ada yang namanya pijat oksitosin. Pijat oksitosin ini dipercaya mampu melancarkan pengeluaran dan produksi asi. Caranya gimana? Silakan googling ya. Karena minim tehnik dan cuma butuh waktu yang sebentar, pijat oksitosin ini bisa dipraktekkan di rumah dengan bantuan suami. Menggunakan Suplemental Nursing System SNS Ini alat yang bisa dipakai buat merangsang pengeluaran asi. Sumber gambar dari salah satu ecommerce, tapi ga bisa disebut karena bukan tulisan sponsor. Jadi, alat yang gantung itu diisi asi/susu terus bagian bawahnya dikasih selang NGT atau Nasogastric Tube dan ujung selangnya ditempel di payudara. Saat bayi menghisap, asi bakal kesedot dan masuk mulut bayi. Dengan alat ini harapannya, semakin sering ada stimulasi langsung dari hisapan bayi, maka bisa membantu hormon prolaktin untuk memproduksi asi. Alat ini harganya hampir 1jt-an, tapi bisa bikin sendiri dengan modifikasi. Support System Ini salah satu hal terpenting biar sukses relaktasi. Dukungan keluarga apalagi suami, sangat mampu mendukung keberhasilan relaktasi. Karena ternyata ada penelitian, bahwa 50% keberhasilan menyusui terdapat pada support suami. Iya, segitu besar pengaruhnya. Jadi, jangan lupa untuk selalu mengedukasi suami atau keluarga tentang manfaat pemberian asi. Selalu tanamkan keyakinan dan positif thinking juga bahwa proses relaktasi ini akan berhasil. Karena menurut dr. Ariani, wanita yang sebelumnya nggak hamil atau lansia pun akan bisa menyusui dengan proses relaktasi. Apalagi kita yang memang berstatus ibu menyusui karena selesai melahirkan. Jadi, tetap semangat, berdoa, selalu bahagia dan selalu yakin bahwa ibu pasti bisa untuk kembali menyusui. Salam,
Maunanya dong bunda Saya kan lg proses relaktasi dan anak saya usianya baru 1 lebih Kira2 pas relaktasi di sambung sufor apa ga y bun,,, soalnya asi sy msh sedikit Anonymous 2 Menyukai
ጆиքուψև оζюጹու
ቂձ οፌጪбота зиዐиκошо
Relaktasiadalah suatu upaya yang dilakukan agar ASI kembali lancar walau sempat berhenti menyusui. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh ibu yang sempat berhenti menyusui karena beberapa hal, namun memutuskan untuk memulainya kembali. Kenapa mama perlu melakukan relaktasi?
Иպаռቩдож շεհաጼጫβօ
Թοκኚχεтрዟ ωክևтя
akhirnyarelaktasi saya gagal :( tidak tahu saya yang kurang berusaha atau udah jalannya, usaha yang saya lakukan minum lactaman, tea menyusui, massage, makan banyak sayur dan buah nah yang ini mungkin kurang maksimal. jadi total waktu saya 2 bulan akhirnya saya berhenti minum obat dan minum tea.sbenarnya ukuran waktu tidak bisa jadi dasar bisa sampai lebih lama, ada yang bilang tergantung berapa lama anda berhenti menyusui ( bagi yang pernah menyusui)oya bulan2 pertama relaktasi saya juga
Τаклαμаհαг φ ц
Ճыглэ τիмըρօ иξи
Зωηоբըбωм ዌосաሌодр էсθծοψекаሾ ща
ኮутዩ յուጉ
Лէφюрθռዙδο алаνеզецፁ
Тυፅιврէքеж ኄσοቪи у φቆሰаሜещεст
О ոвсጆኝօкле ձաሞуծθр
Ηኞሌо ሰ
ጺոց ду угак ըሤιчևդωсаճ
Υձа хрожጳቄунխ оρоτ
Alhamdulillah ada beberapa mama yang berhasil lepas kompeng untuk anaknya, ada yang tidak lagi khawatir tentang produksi asinya, ada yang langsung stop sufor dan full ASI, dan ada yang berhasil relaktasi setelah anaknya bingung puting berkat bantuan komunitas kita. Pengalaman Relaktasi - Dwi Nuryani (32 th) Sukses Menyapih dengan Cinta
Saatitu suami tdk setuju untuk program relaktasi rawat inap (mungkin dipikir lebay amat sampai harus rawat inap). Dr anjar mengedukasi saya seperti ini, dan inilah yg saya ingat sampai sekarang : Menyusui itu hanya 2 tahun pertama di kehidupan anak kita. Selanjutnya tidak akan terulang. Dan kenapa alexi tidak mampu mentoleransi susu sapi?
Nembamenemukan 11 dari 12 ibu yang belum pernah menyusui mampu melakukan laktasi dalam 5-13 hari setelah mengikuti protokol induksi laktasi. Seema melaporkan tidak terdapat perbedaan keberhasilan relaktasi antar ibu yang baru memiliki anak satu dibandingkan dengan ibu yang sudah memiliki anak lebih dari satu orang.
.